Senin, 11 Desember 2017

Serba Serbi Air Traffic Controller; Pengatur Lalu Lintas Udara

Dalam dunia penerbangan, pilot dan pramugari menjadi profesi yang begitu populer. Peran kedua profesi ini juga sangat vital; pilot bertugas untuk menjalankan dan mengendalikan pesawat dan pramugari bertugas untuk memberikan instruksi keselamatan penerbangan dan melayani penumpang selama penerbangan.

Namun selain dua profesi dia atas, ada satu lagi profesi penting yang jarang dilirik; air traffic controller.

Mengenal Air Traffic Controller

Air traffic controller (ATC) atau pengatur lalu lintas udara menjadi profesi di ‘belakang layar’ yang membuat penerbangan lebih aman dan nyaman. ATC memiliki peran penting untuk mengatur kelancaran lalu lintas udara, mencegah terjadinya tabrakan antar pesawat, memberi informasi mengenai penting bagi pilot saat terbang (navigasi, cuaca, rintangan dan sebagainya) dan masih banyak lainnya.

ATC juga memiliki tugas yang penting dalam proses take off, selama terbang, landing dan berbagai hal penting mengenai lalu lintas udara. Semua informasi penting yang diperlukan pilot akan dikomunikasikan dengan petugas ATC.

Saat terjadi kecelakaan pesawat, petugas ATC menjadi garda terdepan untuk mencari titik hilang sekaligus menginformasikan ke instansi terkait mengenai hilangnya pesawat dari radar. Hal ini dimaksudkan untuk menemukan pesawat secepat mungkin dan menyelamatkan penumpang.

ATC juga memiliki peran penting untuk menjaga kedaulatan wilayah negara. Misalnya ketika ada pesawat asing yang memasuki wilayah udara Indonesia tanpa ijin, Tower ATC akan mengetahuinya dan akan segera diinfokan ke Angkatan Udara terdekat untuk ditindak lanjuti.

Tujuan Pelayanan Lalu Lintas Udara

ATC memiliki peran penting untuk keselamatan penerbangan. Berdasarkan Peraturan Keselamatan Penerbangan Sipil (PKPS) bagian 170 oleh Menteri Perhubungan yang sejalan dengan 5 objective of ATS dalam dokumen ICAO ANNEX 11 tentang Air Traffic Service, tujuan pelayanan lalu lintas udara yang diberikan ATC adalah sebagai berikut:

  • Mencegah tabrakan antar pesawat.
  • Mencegah tabrakan antar pesawat di area pergerakan rintangan di area tersebut.
  • Mempercepat dan mempertahankan pergerakan lalu lintas udara.
  • Memberikan saran dan informasi yang berguna untuk keselamatan dan efisiensi pengaturan lalu lintas udara.
  • Memberitahukan kepada organisasi yang berwenang dalam pencarian pesawat yang memerlukan pencarian dan pertolongan sesuai dengan organisasi yang dipersyaratkan.

Pembagian Pelayanan Lalu Lintas Udara

Dikutip dari Wikipedia, sesuai dengan tujuan pemberian Air Traffic Services, Annex 11, International Civil Aviation Organization (ICAO) 1998, terdapat tiga layanan lalu lintas udara yaitu:

1. Pelayanan Pengendalian Lalu Lintas Udara (Air traffic control service)

Pada ruang udara terkontrol/Controlled Airspace terbagi menjadi 3 (tiga) bagian yaitu:

  • Aerodrome Control Service

Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting Service yang diperuntukkan bagi pesawat terbang yang beroperasi atau berada di bandar udara dan sekitarnya (vicinity of aerodrome) seperti take off, landing, taxiing, dan yang berada di kawasan manoeuvring area, yang dilakukan di menara pengawas (control tower). Unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Aerodrome Control Tower (ADC).

  • Approach Control Service

Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting Service, yang diberikan kepada pesawat yang berada di ruang udara sekitar bandar udara, baik yang sedang melakukan pendekatan maupun yang baru berangkat, terutama bagi penerbangan yang beroperasi terbang instrumen yaitu suatu penerbangan yang mengikuti aturan penerbangan instrumen atau dikenal dengan Instrument Flight Rule (IFR). Unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Approach Control Office (APP).

  • Area Control Service

Memberikan layanan Air Traffic Control Service, Flight Information Service, dan Alerting Service, yang diberikan kepada penerbang yang sedang menjelajah (en-route flight) terutama yang termasuk penerbangan terkontrol (controlled flights). Unit yang bertanggung jawab memberikan pelayanan ini disebut Area Control Centre (ACC).

2. Pelayanan Informasi Penerbangan (Flight Information Service)

Flight Information Service adalah pelayanan yang dilakukan dengan memberikan berita dan informasi yang berguna dan bermanfaat untuk keselamatan, keamanan, dan efisiensi bagi penerbangan.

3. Pelayanan keadaan darurat (alerting service)

Pelayanan keadaan darurat adalah pelayanan yang dilakukan dengan memberitahukan instansi terkait yang tepat, mengenai pesawat udara yang membutuhkan pertolongan search and rescue unit dan membantu instansi tersebut, apabila diperlukan.

Ruang Kerja ATC

Bagi kamu yang sering terbang pasti sering melihat tower tinggi yang terpisah dari terminal bandara. Tower tersebut merupakan menara kantor ATC yang bertugas melakukan pengaturan lalu lintas udara. Ruang kerja petugas ATC umumnya dibagi dalam 3 bagian, yaitu


  • Bagian Tower (menara) untuk petugas Aerodrome Control Service agar bisa melihat keadaan runway dengan jelas
  • Untuk bagian Approach Control Service dan Area Control Centre berada di ruangan yang letaknya berdekatan dengan Tower untuk memudahkan koordinasi
  • Namun tidak semua bandara menerapkan ruang kerja seperti ini karena akan selalu disesuaikan dengan traffic di bandara tersebut


Pada Aerodrome Control Tower, bidang pekerjaannya dibagi dalam beberapa unit, di antaranya:


  • Clearance Delivery; unit yang memberi informasi semua rute pelayanan Lalu Lintas Udara/ ATS Route, ketinggian pesawat yang diminta atau diizinkan untuk terbang ke tujuan
  • Ground Control, mengatur semua pergerakan mulai pesawat itu push back, sampai pesawat ke taxiway, menanti di ujung landas pacu untuk lepas landas
  • Assistant Tower Controller; membantu aktivitas tower controller
  • Tower Controller; mengatur lepas landas dan mendaratnya pesawat

Cara Kerja Petugas ATC Bandara

Menjadi petugas ATC memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan keselamatan semua orang yang ada di pesawat yang dibantu lalu lintasnya. Sebagai contoh katakanlah rata-rata jumlah penumpang pesawat ditambah kru berjumlah 200 orang sekali terbang dan ada 200 traffic setiap hari, maka petugas ATC harus memastikan keselamatan 40.000 nyawa di tangan mereka dengan mengandalkan informasi dan juga teknologi navigasi yang ada.

Tingginya beban kerja dan juga tanggung jawab yang dibeban petugas ATC membuat cara kerja petugas ATC sedikit berbeda dari biasanya.

  • Jam kerja di ATC diatur secara bergiliran berdasarkan ‘possition log’ atau ‘shift’
  • Setiap hari petugas bekerja 8 jam
  • Ada tiga shift per hari, yaitu shift pagi mulai dari pukul 06.00 hingga 14.00, shift siang di mulai dari pukul 14.00 hingga 20.00 dan shift malam di mulai dari pukul 20.00 hingga 06.00
  • petugas memiliki maksimal jam kerja 2 jam kemudian harus istirahat kurang lebih 40 menit untuk menghilangkan penat dan mengembalikan konsentrasi
  • Saat bertugas, terdapat dua koordinator dan empat petugas menghadap ke selatan dan empat ke utara
  • Pekerjaan ATC memang sering tersisihkan dengan pekerjaan lain di dunia penerbangan. Meski demikian ATC memiliki peran yang sangat penting dalam setiap penerbangan di seluruh dunia.

Dengan bantuan petugas ATC dan teknologi yang semakin canggih, kini kamu tak perlu lagi takut naik pesawat karena setiap pergerakan pesawat selalu terpantau oleh ATC dan petugas ATC pun selalu berkoordinasi dengan pilot untuk menentukan ketinggian pesawat, menghindari awan untuk mencegah turbulensi hingga membuat pesawat mendarat dengan selamat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar